Suarasulbar.id. Mamuju | Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat, Bersama dengan LO Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, melakukan pertemuan untuk membahas evaluasi Debat Publik Pilgub Sulbar Pertama yang diselenggarakan di Mamuju sekaligus Persiapan Debat Publik Ke Tiga Pilkada Sulbar. Jumat,(15/11/2024)
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesbangpol Sulbar, pihak TVRI Sulbar, RRI Mamuju, Bawaslu, BIN, dan Polda Sulbar.
Rapat Evaluasi tersebut LO Pasangan calon mengapresiasi jalannya debat publik kedua karena berjalan lebih lancar dari yang pertama. namun, LO menilai masih ada Miskomunikasi yang harus diperbaiki pada debat publik kedua yaitu kepulangan sekaligus konfrensi pers para Paslon dinilai kurang teratur, Durasi debat lama dan pertanyaan terkesan berulang, serta pengaturan mobil pengantar Paslon yang tak bisa masuk area gedung lokasi debat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rapat dipimpin langsung oleh Komisioner KPU Sulbar Asriani menyampaikan rasa terimakasih atas saran dan evaluasi dari para LO dan evaluasi debat publik kedua akan menjadi masukan bagi KPU Sulbar menjadi perhatian pada Debat Publik Ketiga.
Adapun kesepakatan antara LO Paslon dan KPU Sulbar sebagai penyelenggara kegiatan Debat Publik Pilkada Sulbar Yakni, Debat Publik Ketiga Pilkada Sulbar ditempatkan di Gedung Assamalewuang kabupaten Majene karena sesuai dengan SK Kesepakatan awal antara LO dan KPU Sulbar.
“Alasannya Majene menjadi lokasi debat publik ketiga karena sesuai SK Kesepakatan awal dan tema yang diusung adalah Pendidikan dan Kebudayaan, seperti kita ketahui Majene adalah Kota Tua yang memiliki sejarah budaya dan menjadi pusat pendidikan di Sulbar,”ujar Asriani
Kesepakatan yang lain adalah pelaksanaan debat dimulai lebih awal yakni pukul 19:00 WITA debat sudah dimulai. Kapasitas pendukung pasangan calon dibatasi dan hanya 40 orang yang bisa masuk ke lokasi debat itu sudah termasuk kedua Paslon dan dua LO.
Selain itu, kendaraan pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulbar juga dibatasi masuk ke halaman lokasi debat karena pertimbangan halaman Gedung Assamalewuang tidak cukup luas.
“dengan disepakatinya lokasi debat ketiga di gedung Assamalewuang, saya meminta semua harus menerima keadaan karena gedung tersebut tidak terlalu luas, kemudian panas, dan kamar kecilnya hanya satu,”pungkas Asriani
KPU Sulbar telah mencari gedung yang lebih presentatif dari Assamalewuang seperti di Majene seperti BPMP Sulbar, Unsulbar, dan Stain Majene. Namun semua itu tidak bisa digunakan dengan alasan yang berbeda-beda.
“Gedung aula BPMP sedang ada perbaikan, Ruangan Teater Unsulbar tidak mampu menampung banyak orang, dan aula Stain juga tidak dikasi untuk digunakan,”pungkas Asriani
Asriani menambahkan KPU akan melakukan rapat kembali untuk membahas lebih teknis pelaksanaan debat publik Pilkada Sulbar ke tiga di tanggal 20 November 2024.(*)
Penulis : Iman
Editor : Aji