Suarasulbar.id, PASANGKAYU | Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Bana Baras, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), menggelar peringatan HAUL ke-18.
Kegiatan itu dirangkaikan dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, pada Minggu (27/10/2024).
Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PB NW), Pemerintah Daerah, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasangkayu, serta penggagas Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa.
Dalam kegiatan tersebut, dua penceramah terkemuka turut memberikan tausiyah, yaitu TGH Burhanuddin dan DR. KH. Khaeri Yasri, M.Pd., yang merupakan unsur pimpinan PB NW.
Tausiyah yang disampaikan mengajak jamaah untuk memperingati Maulid Nabi sebagai momentum memperkuat spiritualitas dan kebersamaan dalam membangun masyarakat.
Kepala Kemenag Pasangkayu, Muhammad Hatta, dalam sambutannya menegaskan bahwa pondok pesantren memiliki peran vital dalam membangun sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA).
“Pesantren adalah baitul ummah, rumah bagi masyarakat yang peka terhadap arti penting pendidikan,” ujarnya.
Yaumil Ambo Djiwa, sebagai penggagas berdirinya Kabupaten Pasangkayu sekaligus Dewan Penasehat PD NW, menyatakan bahwa perhatian pemerintah kepada pesantren akan terus berlanjut.
“Albana adalah pondok yang sangat bersejarah dalam perjalanan kabupaten ini. Insyaallah, amanah yang kami terima akan terus digunakan untuk mendukung pesantren,” tuturnya.(rls)













