Suarasulbar.id, Mamuju — Potret getir pelayanan kesehatan kembali terjadi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Seorang wanita asal Desa Bela, Kecamatan Tapalang, terpaksa ditandu sejauh 18 kilometer menuju Puskesmas Tapalang, Ahad (15/6/2025), demi mendapatkan perawatan intensif.
Peristiwa memilukan itu dilakukan oleh sekitar 30 warga secara bergantian. Mereka menandu korban menggunakan tandu sederhana dari bambu karena tidak adanya akses jalan layak yang menghubungkan desa mereka dengan fasilitas kesehatan terdekat.
Ardan, salah satu keluarga pasien yang ikut menandu, mengungkapkan bahwa korban sudah dua hari menderita sesak napas akibat penyakit asma yang dideritanya. Kondisi korban semakin memburuk, memaksa warga berinisiatif mengevakuasi secara manual.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami membawa dia pakai tandu karena sudah dua hari sakit. Jalan ke kampung kami tidak bisa dilalui kendaraan. Ini bukan pertama kalinya kami harus seperti ini,” kata Ardan, Senin (16/6/2025).
Menurut Ardan, buruknya akses jalan di Desa Bela telah lama menjadi keluhan warga. Akibat tidak adanya perbaikan, kendaraan roda empat mustahil masuk ke wilayah tersebut. Dalam kondisi darurat seperti sakit atau melahirkan, warga hanya bisa mengandalkan tandu atau digotong secara manual.
“Setiap kali ada warga yang sakit parah, beginilah caranya. Ini sudah sering terjadi. Kami sudah lama berharap ada perhatian dari pemerintah,” ujarnya.
Ardan dan warga Desa Bela berharap Pemerintah Kabupaten Mamuju dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki akses jalan menuju desa mereka.
“Kami berharap pemerintah jangan tutup mata. Ini menyangkut nyawa manusia. Kami butuh jalan, bukan untuk kemewahan, tapi untuk bisa hidup sehat dan selamat,” tutupnya penuh harap.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah terkait kondisi akses jalan di Desa Bela, Kecamatan Tapalang.
Penulis : Muhammad Taufiq Hidayat
Editor : Ahmad Fadhil