Mamuju, Suarasulbar.id — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menegaskan pentingnya etika jurnalistik dan independensi dalam setiap pemberitaan, khususnya di bidang ekonomi. Hal itu disampaikan dalam kegiatan capacity building wartawan yang digelar Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Barat, untuk memperkuat kualitas pers. Senin, 29/9/25.
Erik Tanjung, pemateri dari AJI Indonesia, menekankan bahwa pers memiliki peran vital sebagai pilar keempat demokrasi. Wartawan, kata dia, harus konsisten mengawal transparansi publik, menjalankan fungsi kontrol sosial, serta menyuarakan kepentingan rakyat.
“Independensi dan etika adalah fondasi utama dalam kerja-kerja jurnalistik. Jika itu diabaikan, maka kepercayaan publik bisa runtuh, dan pers akan kehilangan peran strategisnya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat,” tegas Erik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, pemberitaan menuntut kecermatan lebih tinggi, sebab isu-isu ekonomi kerap bersinggungan langsung dengan kebutuhan publik sehari-hari. Media dituntut mampu menghadirkan informasi yang akurat, berimbang, dan mencerahkan, sekaligus tetap kritis terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
Kegiatan capacity building ini juga menjadi ruang diskusi antara wartawan dan narasumber seputar tantangan independensi pers di era digital. Para peserta diajak untuk melihat kembali tantangan di lapangan, termasuk persoalan akses data, tekanan kepentingan, hingga potensi pembungkaman saat pers mencoba mengungkap kebijakan yang tidak transparan.
Seorang wartawan lokal yang menjadi peserta kegiatan mengaku materi ini sangat relevan.
“Ini mengingatkan kami agar tidak abai pada etika dan independensi. Apalagi dalam pemberitaan, peran media sangat besar dalam mengedukasi masyarakat sekaligus menjadi pengawal demokrasi,” ujarnya.
Penulis : Musliman