Suarasulbar.id, Mateng – Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar diduga kuat disalahgunakan sejumlah oknum untuk kepentingan pribadi akibat lemahnya pengawasan di lapangan.
Sejumlah alat berat yang beroperasi di lokasi pertambangan batuan di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) dicurigai menggunakan solar subsidi. Padahal, BBM jenis ini seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, bukan untuk kepentingan tambang.
Masbur, pemuda asal Mateng yang juga Pengurus Besar (PB) HMI, menegaskan bahwa masih banyak alat berat di lokasi pertambangan yang menggunakan Jenis BBM Tertentu (JBT) solar yang notabene merupakan barang subsidi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“BPH Migas bersama Polri, TNI, dan pemerintah daerah harus lebih intensif melakukan pengawasan penyaluran BBM subsidi di setiap SPBU. Tujuannya jelas, agar tidak ada lagi alat berat pertambangan yang memakai solar subsidi,” tegas Masbur.
Ia mencontohkan, salah satu lokasi yang patut diawasi yakni pertambangan batu di Desa Salu Manurung, Kecamatan Budong-Budong, serta aktivitas tambang batuan dan pasir di sekitar Sungai Topoyo, Mateng.
Menurutnya, pengawasan tidak boleh hanya terjadwal dan diumumkan, sebab akan mempermudah oknum mengantisipasi.
“Rutin di sini bukan berarti terjadwal kemudian disampaikan jadwalnya. Tidak seperti itu. Harus aktif turun ke lapangan di titik-titik yang rawan penyalahgunaan,” ujarnya.
Masbur menambahkan, dalam mengawasi distribusi solar subsidi, BPH Migas sebenarnya telah memiliki perjanjian kerja sama dengan Polri, TNI, dan pemerintah daerah. Namun, ia menilai implementasinya masih jauh dari maksimal.
“Kami berharap skema subsidi benar-benar tepat sasaran agar dapat mendorong efisiensi anggaran sekaligus memastikan bantuan negara ini dirasakan masyarakat yang berhak,” pungkasnya.