Suarasulbar.id — Isu akhir zaman bukan lagi sekadar wacana klasik dalam ruang-ruang kajian agama. Tanda-tandanya mulai terasa fitnah merajalela, pertumpahan darah menjadi biasa, dan kebenaran tampak samar. Lalu, apakah umat Islam siap menghadapi episode terakhir kehidupan dunia ini sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an dan Hadis?
Perang akhir zaman atau yang dikenal dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW sebagai al-Malhamah al-Kubra merupakan satu dari rangkaian tanda besar kiamat. Perang ini, dalam banyak riwayat, digambarkan sebagai konflik global antara kebenaran dan kebatilan, antara pasukan iman dan pasukan kekufuran. Namun sejatinya, ini bukan sekadar perang fisik, tetapi perang akidah, ideologi, dan fitnah yang mengguncang keimanan.
Allah SWT dalam Al-Qur’an telah memberi peringatan bahwa akan datang masa penuh ujian yang menimpa seluruh umat manusia, bahkan mereka yang beriman
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dan takutlah kalian terhadap fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)
Hadis-hadis sahih juga menyebutkan akan muncul berbagai fitnah menjelang kiamat fitnah Dajjal, runtuhnya moralitas, perpecahan umat, dan munculnya pemimpin-pemimpin dzalim. Dalam kondisi inilah al-Malhamah al-Kubra akan terjadi. Perang besar yang melibatkan banyak bangsa dan darah mengalir deras. Namun yang perlu dicatat, peperangan itu bukan tentang siapa yang menang secara militer, tetapi siapa yang bertahan dengan keimanan.
Dalam menghadapi perang akhir zaman, umat Islam tidak cukup hanya mewaspadai narasi besar geopolitik, tetapi harus kembali kepada apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW
- Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah secara murni
Banyak umat Islam saat ini yang mulai jauh dari panduan wahyu. Padahal, di tengah badai fitnah, hanya dua pegangan itu yang bisa menyelamatkan. - Menjaga aqidah dan hati
Nabi Muhammad SAW bersabda:“Akan datang fitnah, laksana potongan malam yang gelap gulita. Seorang beriman di pagi hari, namun sore hari sudah kafir.” (HR. Muslim)
Ini menandakan betapa cepat dan halusnya perubahan kondisi iman, dan hanya yang kuat aqidahnya yang mampu bertahan.
- Meningkatkan amal dan memperbaiki diri
Rasulullah SAW mendorong umat untuk bersegera dalam amal salih, bukan menunggu datangnya kiamat.
“Bersegeralah kalian dalam beramal sebelum datang berbagai fitnah.” (HR. Muslim) - Menjaga persatuan umat
Pecahnya barisan kaum Muslimin adalah salah satu celah yang mempercepat kehancuran. Di akhir zaman, salah satu senjata utama adalah kesatuan hati, bukan jumlah senjata.
Membicarakan perang akhir zaman bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk menyadarkan. Dunia sedang menuju episode akhirnya, dan pertanyaan besar bagi setiap Muslim bukanlah “kapan itu terjadi?” melainkan “sudah siapkah aku jika itu terjadi sekarang?”
Akhir zaman tidak bisa dihindari. Tapi bekal iman, ilmu, amal, dan keteguhan hati itulah yang akan menentukan di barisan mana kita berdiri saat badai fitnah datang.
Penulis : Muh Taufiq Hidayat
Sumber Berita : Opini Penulis